Seni tari merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dikembangkan dan dilestarikan selaras dengan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Tari adalah sebuah ungkapan, pernyataan, dan ekspresi dalam gerak yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan dan bergerak sesuai dengan ritme. Seni tari dapat membatu proses perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan halus anak, pola bahasa dan perkembangan sosial emosional anak. Uraian berikut berkaitan dengan unsur-unsur dan karakteristik tarian dalam pendidikian anak usia dini.
Pendidikan seni tari anak usia dini suatu proses atau usaha dalam mendidik anak agar mampu mengontrol dan menginterpretasikan gerak tubuh, memanipulasi benda-benda, dan menumbuhkan harmoni antara tubuh dan pikiran. Menurut Yetti dalam Mulyani (2016:68) menyatakan bahwa pendidikan seni tari anak usia dini menekankan pada gerak, keharmonisan gerak, mengontrol gerak motorik kasar maupun motorik halus yang dapat mengembangkan kecerdasan anak.
Tari sangat berpengaruh dalam perkembangan gerak anak. Anak usia dini telah memiliki sifat suka akan sesuatu yang sangat bagus, indah, baik dalam hubungannya dengan tari, pengertian indah yang dimaksud adalah gerak tari bukan saja gerak-gerak yang halus atau baik saja, tetapi termasuk juga gerak-gerak yang kuat, keras, lemah, patah-patah. Pengertian tari bersifat terbatas adalah susunan gerak beraturan dengan sengaja dirancang untuk mencapai suatu kesan tertentu. Selanjutnya pengertian tari bersifat umum adalah bentuk upaya untuk mewujudkan keindahan susunan gerak dan irama yang dibentuk dalam satuan-satuan komposisi. Gerakan dalam tari dapat membantu perkembangan fisik dan pola gerak anak dan jika latihan tari dilakukan bersama-sama dengan temannya, maka diharapkan dapat membantu mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mengatur emosi, meningkatkan daya berpikir, dan lainnya.
Mengacu pada sejumlah penjelasan di atas bahwa tari anak usia dini berhubungan erat dengan gerak tubuh dan ritme. Gerakan tari anak usia dini dapat membantu dalam perkembangan fisik motorik anak.
Unsur Tarian Anak Usia Dini
Tari anak usia dini pada dasarnya sebuah gerakan yang diiringi oleh musik, namun dalam sebuah gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh anak terdapat beberapa unsur yang menciptakan sebuah tarian. Unsur dalam tarian adalah sebuah gerak, dimana gerak merupakan perpaduan antara tenaga, tempat atau ruang, kemudian gerakan tersebut akan tersusun rangkaian gerak yang berlanjutan.
Menurut Kamtini (2005:29) bahwa unsur utama tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari, dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan. Bagian-bagian badan yang dapat digunakan dalam gerak tari adalah jari tangan, pergelangan tangan, siku-siku, muka dan kepala, bahu, leher, lutut, pergelangan kaki, jari kaki, dada, perut, mata, mulut.
Rangkaian gerak yang berlanjutan tersebut tampak sebuah tempo atau waktu sebagai sisipannya. Anak usia dini sangat senang ketika tubuhnya dapat digerakan dan dapat mengikuti sebuah tarian sesuai dengan tempo.
Menurut Ardianzah (2012:7), ada 5 unsur yang terdapat dalam tarian, yaitu:
a. Unsur Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam sebuah tari, karena merupakan media pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Secara teknis dari tata gerak tari bahwa gerak tari terdaat tiga unsur yaitu unsur tenaga, ruang, dan waktu.
b. Unsur Iringan
Gerak dan music merupakan suatu kesatuan dalam tari, namun bukan berarti setiap tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi dapat berupa kesan musikal saja.
c. Unsur Tema
Suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan, agar karya tari dapat ditangkap oleh penonton.
d. Unsur Tata Rias Busana
Tata rias adalah segala upaya mengubah wajah dengan menggunakan alat-alat tertentu yang sesuai dengan peran atau karakter yang ditentukan. Tata busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada penari saat memperagakan peran tertentu
e. Unsur Ruang Pentas
Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak saat pentas. Seni tari yang di pentaskan akan semakin mengikat penonton apabila adanya unsur gerak, iringan, tema, tata rias busana, dan ruang pentas. Unsur-unsur tersebut dipersempit menjadi 3 unsur pokok dalam sebuah tarian, yaitu unsur tenaga, ruang, dan waktu. Hal ini karena dalam sebuah gerak tari unsur yang paling utama yaitu adanya tenaga, ruang, dan waktu, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur pendukung dalam tarian.
Menurut Sekarningsih dan Rohayani dalam Mulyani (2016:54) mengemukakan bahwa Gerakan atau rangkaian gerakan tersebut adalah akibat adanya 3 unsur, yaitu:
a. Tenaga
Tenaga dalam seni tari adalah kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak tar, akan membangkitkan atau mempengaruhi penghayatan terhadap tarian
b. Ruang
Selain unsur tenaga, unsur waktu ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Unsur waktu sangat berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga unsur nampak hidup.
c. Waktu
Waktu adalah elemen yang membentuk gerak tari. Elemen waktu berkaitan dengan ritme tubuh dan ritme lingkungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa unsur utama dalam tarian yaitu gerak yang di dalamnya meliputi adanya tenaga, ruang, dan waktu. Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi dalam gerak tari yang membantu penari dalam melakonkan berbagai jenis tarian.
Karakteristik Tarian Anak Usia Dini
Tarian anak usia dini tidak terlepas dari peniruan-peniruan gerak yang sudah merupakan tradisi di masa lampau, meskipun adanya istilah inovasi atau kreasi baru yang merupakan sebuah kreativitas gerakan-gerakan. Kamtini dalam Hasanah (2015:20) perkembangan anak umumnya dapat melakukan kegiatan bergerak sebagi berikut:
a. Menirukan
Anak dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya.
b. Manipulasi
Anak-anak secara spontan menampilkan gerak-gerak dari obyek yang diamatinya, tetapi dari pengamatan obyek tersebut anak menampilkan gerak yang disukai
Gerakan dalam tarian anak usia dini mempunyai unsur kegembiraan dan kesenangan. Menurut Triyanto dalam Mulyani (2016:67) mengemukakan bahwa pendidikan seni tari sebagai media untuk memenuhi kebutuhan anak yang mendasar yang berperan sangat efektif bagi anak, ditandai dengan terciptanya kondisi yang memberi peluang anak secara bebas terkendal, mengembangkan kepekaan, fantasi, imajinasi, dan kreasi anak.
Karakteristik gerakan tari pendidikan anak usia dini menurut Mulyani (2016:69), antar lain :
Pendidikan seni tari anak usia dini suatu proses atau usaha dalam mendidik anak agar mampu mengontrol dan menginterpretasikan gerak tubuh, memanipulasi benda-benda, dan menumbuhkan harmoni antara tubuh dan pikiran. Menurut Yetti dalam Mulyani (2016:68) menyatakan bahwa pendidikan seni tari anak usia dini menekankan pada gerak, keharmonisan gerak, mengontrol gerak motorik kasar maupun motorik halus yang dapat mengembangkan kecerdasan anak.
Tari sangat berpengaruh dalam perkembangan gerak anak. Anak usia dini telah memiliki sifat suka akan sesuatu yang sangat bagus, indah, baik dalam hubungannya dengan tari, pengertian indah yang dimaksud adalah gerak tari bukan saja gerak-gerak yang halus atau baik saja, tetapi termasuk juga gerak-gerak yang kuat, keras, lemah, patah-patah. Pengertian tari bersifat terbatas adalah susunan gerak beraturan dengan sengaja dirancang untuk mencapai suatu kesan tertentu. Selanjutnya pengertian tari bersifat umum adalah bentuk upaya untuk mewujudkan keindahan susunan gerak dan irama yang dibentuk dalam satuan-satuan komposisi. Gerakan dalam tari dapat membantu perkembangan fisik dan pola gerak anak dan jika latihan tari dilakukan bersama-sama dengan temannya, maka diharapkan dapat membantu mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mengatur emosi, meningkatkan daya berpikir, dan lainnya.
Mengacu pada sejumlah penjelasan di atas bahwa tari anak usia dini berhubungan erat dengan gerak tubuh dan ritme. Gerakan tari anak usia dini dapat membantu dalam perkembangan fisik motorik anak.
Unsur Tarian Anak Usia Dini
Tari anak usia dini pada dasarnya sebuah gerakan yang diiringi oleh musik, namun dalam sebuah gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh anak terdapat beberapa unsur yang menciptakan sebuah tarian. Unsur dalam tarian adalah sebuah gerak, dimana gerak merupakan perpaduan antara tenaga, tempat atau ruang, kemudian gerakan tersebut akan tersusun rangkaian gerak yang berlanjutan.
Menurut Kamtini (2005:29) bahwa unsur utama tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari, dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan. Bagian-bagian badan yang dapat digunakan dalam gerak tari adalah jari tangan, pergelangan tangan, siku-siku, muka dan kepala, bahu, leher, lutut, pergelangan kaki, jari kaki, dada, perut, mata, mulut.
Rangkaian gerak yang berlanjutan tersebut tampak sebuah tempo atau waktu sebagai sisipannya. Anak usia dini sangat senang ketika tubuhnya dapat digerakan dan dapat mengikuti sebuah tarian sesuai dengan tempo.
Menurut Ardianzah (2012:7), ada 5 unsur yang terdapat dalam tarian, yaitu:
a. Unsur Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam sebuah tari, karena merupakan media pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Secara teknis dari tata gerak tari bahwa gerak tari terdaat tiga unsur yaitu unsur tenaga, ruang, dan waktu.
b. Unsur Iringan
Gerak dan music merupakan suatu kesatuan dalam tari, namun bukan berarti setiap tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi dapat berupa kesan musikal saja.
c. Unsur Tema
Suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan, agar karya tari dapat ditangkap oleh penonton.
d. Unsur Tata Rias Busana
Tata rias adalah segala upaya mengubah wajah dengan menggunakan alat-alat tertentu yang sesuai dengan peran atau karakter yang ditentukan. Tata busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada penari saat memperagakan peran tertentu
e. Unsur Ruang Pentas
Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak saat pentas. Seni tari yang di pentaskan akan semakin mengikat penonton apabila adanya unsur gerak, iringan, tema, tata rias busana, dan ruang pentas. Unsur-unsur tersebut dipersempit menjadi 3 unsur pokok dalam sebuah tarian, yaitu unsur tenaga, ruang, dan waktu. Hal ini karena dalam sebuah gerak tari unsur yang paling utama yaitu adanya tenaga, ruang, dan waktu, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur pendukung dalam tarian.
Menurut Sekarningsih dan Rohayani dalam Mulyani (2016:54) mengemukakan bahwa Gerakan atau rangkaian gerakan tersebut adalah akibat adanya 3 unsur, yaitu:
a. Tenaga
Tenaga dalam seni tari adalah kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak tar, akan membangkitkan atau mempengaruhi penghayatan terhadap tarian
b. Ruang
Selain unsur tenaga, unsur waktu ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Unsur waktu sangat berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga unsur nampak hidup.
c. Waktu
Waktu adalah elemen yang membentuk gerak tari. Elemen waktu berkaitan dengan ritme tubuh dan ritme lingkungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa unsur utama dalam tarian yaitu gerak yang di dalamnya meliputi adanya tenaga, ruang, dan waktu. Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi dalam gerak tari yang membantu penari dalam melakonkan berbagai jenis tarian.
Karakteristik Tarian Anak Usia Dini
Tarian anak usia dini tidak terlepas dari peniruan-peniruan gerak yang sudah merupakan tradisi di masa lampau, meskipun adanya istilah inovasi atau kreasi baru yang merupakan sebuah kreativitas gerakan-gerakan. Kamtini dalam Hasanah (2015:20) perkembangan anak umumnya dapat melakukan kegiatan bergerak sebagi berikut:
a. Menirukan
Anak dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya.
b. Manipulasi
Anak-anak secara spontan menampilkan gerak-gerak dari obyek yang diamatinya, tetapi dari pengamatan obyek tersebut anak menampilkan gerak yang disukai
Gerakan dalam tarian anak usia dini mempunyai unsur kegembiraan dan kesenangan. Menurut Triyanto dalam Mulyani (2016:67) mengemukakan bahwa pendidikan seni tari sebagai media untuk memenuhi kebutuhan anak yang mendasar yang berperan sangat efektif bagi anak, ditandai dengan terciptanya kondisi yang memberi peluang anak secara bebas terkendal, mengembangkan kepekaan, fantasi, imajinasi, dan kreasi anak.
Karakteristik gerakan tari pendidikan anak usia dini menurut Mulyani (2016:69), antar lain :
- Tema atau judul tarian harus dekat dengan kehidupan anak-anak seperti apa yang ada di lingkungan sekitar (meirukan gerak burung terbang, ayam mencari makan, kelinci melompat, dan sebagainya).
- Bentuk gerak yang sederhana artinya bentuk gerak sesuai dengan karakteristik anak-anak dan gerak yang tidak sulit untuk ditirukan.
- Diiringi dengan musik yang gembira dan disukai oleh anak.