Tahapan dan Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Tahapan dan Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Sebelum lebih jauh mengulas tahapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Penting untuk memahami lebih dahulu apa itu pertumbuhan sehingga dapat dibedakan dengan istilah perkembangan. Pertumbuhan (growth) merupakan bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromusculer, kemampuan bicara, emosi, dan sosialisasi. (Depkes, 2007 dalam Abdul Rajab, 2013)

Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2005)

Setiap orang tua akan mengharapkan anaknya tumbuh dan bekembang secara sempurnah tanpa mengalami hambatan tertentu. Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu dengan anak yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi dari banyak faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak terbagi dua yakni faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal

1. Genetika

Fektor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, yaitu : perbedaan ras, etnis atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, dan kelainan kromosom

2. Pengaruh hormonal

Pengaruh hormonal sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotopin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi dan otak. (Soetjiningsih, 2002 dalam Rajab, 2013).

Faktor Eksternal

  1. Faktor prenatal : gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksi embrio dan psikologi ibu.
  2. Faktor persalinan : komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, afaksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak
  3. Faktor pascasalin : gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan. (Rusmil , 2008 dalam Rajab, 2013).
Tahapan Tumbuh Kembang Anak

a. Pertumbuhan

Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan mengalami penambahan 150-250 gram per minggu dan berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan oleh National Center for Health Statistics (NCHS), berat badan bayi akanmeningkat dua kali lipat dari berat lahir pada anak usia 4-7 bulan (wong et al, 2008).

Berat badan lahir normal bayi sekitar 2.500-3.500 gram, apabila kurang dari 2.500 gram dikatakan bayi memiliki berat lahir rendah (BBLR), sedangkan bila lebih dari 3.500 gram dikatakan makrosomia. Pada masa bayi-balita , berat badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan fisik dan status gizi. Sehingga untuk mengetahui pertumbuhan bayi, status gizi diperhatikan (Susilowati, 2008 dalam Rif’atunnisa, 2014)
b. Perkembangan

Tingkat perkembangan anak berdasarkan umur (IG.N.GDE RAHUH, hlm.60) ditampilkan pada tabel di bawah ini.


Pendapat ahli lainnya, tumbuh kembang anak usia 6 bulan. (Dr. Widodo Judarwanto, 2014) dapat dirinci sebagai berikut :
  1. Perkembangan motorik: bayi mampu mengangkat kepala ketika ditarik ke posisi duduk, tengkurap, duduk dengan sedikit bantuan, mampu meraih mainan yang ada disekitarnya. Bayi akan menyadari dimana arah suara berasal
  2. Perkembangan bahasa: bayi sudah bisa mengatakan “ma”, “mu”, “da”
  3. Perkembangan Sosial: Bayi akan merasa nyaman di sekitar orang-orang akrab dan timbul kecemasan di sekitar orang asing. Pada usia ini bayi senang bermain dengan bayi lainnya, dan sekali-kali ia akan tersenyum dan meniru suara masing-masing, dan di usia ini bayi mulai mengenali orang tua.