Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak - Kemandirian pada anak mulai berkembang di usia 1 sampai 2 tahun atau ketika anak memasuki tahapan autonomy versus shame and doubt menurut teori perkembangan psikososial Erikson. Ketika memasuki tahapan ini, anak mulai merasa kalau dirinya sudah besar dan berusaha untuk melepaskan diri dari caregiver atau orang-orang yang dekat dengan mereka dengan cara menjadi mandiri. Bentuk kemandirian pada anak di tahapan ini biasanya ditunjukkan dengan adanya penolakan terhadap bantuan yang ditawarkan, misalnya menolak dibantu saat berpakaian, ingin makan sendiri meskipun ada yang tercecer, ingin membereskan mainan sendiri meskipun belum rapibenar, ingin jalan sendiri, dan lain semacamnya (Papalia, Olds, & Feldman, 2009).
Pada usia-usia tersebut, tingkah laku-tingkah laku mandiri yang ditampilkan anak cenderung berupa tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang diinginkan lingkungan. Caregiver pada tahapan ini memiliki tugas untuk mendorong perilaku-perilaku itu agar muncul tidak lagi karena perilaku itu diinginkan lingkungan, tetapi karena adanya keinginan dari dalam diri anak untuk berlaku mandiri (Martin, 2000).
Erikson (1950, dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2009) mengidentifikasi usia 1,5 - 3 tahun sebagai tahap kedua dalam perkembangan kepribadian (autonomy versus shame and doubt) yang ditandai dengan adanya perubahan dari kontrol eksternal ke kontrol internal (self-control). Pada tahapan ini, nilai yang berkembang adalah will.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak
Setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya.Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan kemampuan individual anak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak (Soetjiningsih, 1995) :
Faktor Internal
Pada usia-usia tersebut, tingkah laku-tingkah laku mandiri yang ditampilkan anak cenderung berupa tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang diinginkan lingkungan. Caregiver pada tahapan ini memiliki tugas untuk mendorong perilaku-perilaku itu agar muncul tidak lagi karena perilaku itu diinginkan lingkungan, tetapi karena adanya keinginan dari dalam diri anak untuk berlaku mandiri (Martin, 2000).
Erikson (1950, dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2009) mengidentifikasi usia 1,5 - 3 tahun sebagai tahap kedua dalam perkembangan kepribadian (autonomy versus shame and doubt) yang ditandai dengan adanya perubahan dari kontrol eksternal ke kontrol internal (self-control). Pada tahapan ini, nilai yang berkembang adalah will.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak
Setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya.Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan kemampuan individual anak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak (Soetjiningsih, 1995) :
Faktor Internal
- Faktor emosi ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak terganggunya kebutuhan emosi anak
- Faktor intelektual yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak.
- Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya kemandirian anak prasekolah. Pada usia ini anak membutuhkan kebebasan untuk bergerak kesana-kemari dan mempelajari lingkungan.
- Karakteristik sosial mempengaruhi kemandirian anak, misalnya tingkat kemandirian anak dari keluarga miskin berbeda dengan anak-anak dari keluarga kaya.
- Anak yang mendapat stimulus terarah dan teratur akan lebih cepat mandiri dibanding dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.
- Pola asuh, anak dapat mandiri dengan diberi kesempatan, dukungan dan peran orang tua sebagai pengasuh.
- Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya diberikan sewajarnya karena jika diberikan berlebihan, anak menjadi kurang mandiri. Hal ini dapat diatasi bila interaksi dua arah antara orang tua dan anak berjalan lancar dan baik.
- Kualitas informasi anak dan orang tua yang dipengaruhi pendidikan orang tua, dengan pendidikan yang baik, informasi dapat diberikan pada anak karena orang tua dapat menerima informasi dari luar terutama cara meningkatkan kemandirian anak.
- Status pekerjaan ibu, apabila ibu bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah maka ibu tidak bisa memantau kemandirian anak sesuai perkembangan usianya. Sedangkan ibu yang tidak bekerja, ibu dapat memantau langsung kemandirian anak dan bisa memandirikan anaknya