Pengertian APE untuk Anak Usia Dini – Alat Permainan Edukatif (APE) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak usia dini. Alat permainan yang umum, lazimnya dibuat khusus untuk kegiatan bermain seperti boneka, mobil-mobilan dan lain-lain, yang diperjualbelikan di toko-toko mainan ada pula yang dipersiapkan sendiri dari bahan-bahan di lingkungan sekitar anak seperti mobil-mobilan dari kulit jeruk, kuda-kudaan dari pelepah pisang, kincir-kinciran dari daun singkong dan lain-lain.
Berbeda dengan alat permainan umumnya, alat permainan edukatif banyak ditemukan di lembaga-lembaga penyelenggara program pendidikan anak usia dini maupun kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Jadi apakah sebenarnya alat permainan edukatif itu?
Mayke Sugianto, T. 1995, mengemukakan pengertian APE sebagai alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak usia dini tersebut dirancang secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Sebagai contoh bola sepak yang dibuat dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan. Dalam hal ukurannya seringkali susah dipegang secara nyaman oleh anak, jika mau saling melempar dengan teman-temannya akan terasa sakit di telapak tangan. Warnanya pun sering kali menggunakan satu warna saja sehingga tidak menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda-benda yang berwarna-warni.
Berbeda dengan alat permainan umumnya, alat permainan edukatif banyak ditemukan di lembaga-lembaga penyelenggara program pendidikan anak usia dini maupun kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Jadi apakah sebenarnya alat permainan edukatif itu?
Mayke Sugianto, T. 1995, mengemukakan pengertian APE sebagai alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak usia dini tersebut dirancang secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Sebagai contoh bola sepak yang dibuat dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan. Dalam hal ukurannya seringkali susah dipegang secara nyaman oleh anak, jika mau saling melempar dengan teman-temannya akan terasa sakit di telapak tangan. Warnanya pun sering kali menggunakan satu warna saja sehingga tidak menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda-benda yang berwarna-warni.
Tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian atau definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat PADU, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
Apabila dicermati pengertian tersebut, tampak rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua pengertian tersebut menggarisbawahi bahwa perbedaan antara alat permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif yakni pada alat permainan edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan karakterisitik anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan alat permainan biasa dibuat dengan tujuan yang berbeda, mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak usia dini atau tidak, terdapat beberapa ciri yakni:
APE juga untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Adapun aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah aspek fisik (motorik halus dan kasar), emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral. APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat digunakan anak untuk melatih daya nalarnya. APE jenis ini dirancang dengan rancangan tertentu baik dari segi bentuk, ukuran, dan warnanya. APE jenis ini dikembangkan khusus pula jadi jika anak salah mengerjakan dia pulalah yang segera menyadarinya dan membetulkannya. Contohnya loto warna dan bentuk. Anak usia ini dapat diperkenalkan pada loto jenis ini untuk melatih motorik halus dan daya nalarnya.
Setiap APE dapat difungsikan secara multiguna sekalipun masing-masing alat permainan memilliki kekhususan untuk mengembangkan aspek perkembangan tertentu pada anak tetapi tidak jarang satu alat permainan dapat meningkatkan lebih dari satu aspek perkembangan misalnya mainan balok-balok bangunan dalam berbagai macam ukuran besar, sedang, dan kecil dengan warna yang disukai anak.
Balok-balok dapat disusun sesuai kehendak anak apakah berdasarkan ukuran besar, sedang, atau kecil atau berdasarkan warna tertentu jadi dapat dimainkan dengan berbagai cara dan bentuk dan untuk melatih tidak hanya motorik halus tetapi juga mengenalkan konsep warna, ukuran, dan bentuk pada anak
APE dirancang dengan memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan anak, misalnya jika menggunakan cat, cat yang digunakan tidak beracun (non toxic) dan tidak mudah mengelupas, jika alat bersudut maka sudut mainan tidak runcing tau harus tumpul agar tidak membahayakan anak.
APE juga didesain secara sederhana dan ringan sehingga mudah dibawa dan dijinjing oleh anak.
APE juga mendorong anak untuk berkreatifitas dan bersifat konstruktif atau menghasilkan sesuatu, berbeda dengan menonton tv atau mendengar radio, anak hanya pasif melihat dan mendengarkan. Dengan APE anak dapat berimajinasi dan berkreasi menghasilkan sesuatu misalnya anak yang bermain lego atau membangun balok-balok.
KEMENDIKBUD melalui direktorat pendidikan anak usia dini telah mengembangkan APE untuk digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. APE yang dikembangkan Kemdikbud ini diantaranya adalah balok bangunan, papan pengenalan warna, pohon hitung, kotak kubus, puzzle, loto padanan sejenis dan masih banyak lagi.
Demikian pengertian APE untuk anak usia dini. Dewasa ini ada perkembangan yang menggembirakan dimana lembaga pendidikan anak usia dini telah secara luwes dan sesuai dengan kemajuan pendidikan telah mengembangkan APE yang lain disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Apabila dicermati pengertian tersebut, tampak rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua pengertian tersebut menggarisbawahi bahwa perbedaan antara alat permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif yakni pada alat permainan edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan karakterisitik anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan alat permainan biasa dibuat dengan tujuan yang berbeda, mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak usia dini atau tidak, terdapat beberapa ciri yakni:
- Alat permainan tersebut ditujukan untuk anak usia dini
- Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak usia dini
- Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau bermanfaat multiguna
- Aman atau tidak berbahaya bagi anak
- Dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
- Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
- Mengandung nilai pendidikan
APE juga untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Adapun aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah aspek fisik (motorik halus dan kasar), emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral. APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat digunakan anak untuk melatih daya nalarnya. APE jenis ini dirancang dengan rancangan tertentu baik dari segi bentuk, ukuran, dan warnanya. APE jenis ini dikembangkan khusus pula jadi jika anak salah mengerjakan dia pulalah yang segera menyadarinya dan membetulkannya. Contohnya loto warna dan bentuk. Anak usia ini dapat diperkenalkan pada loto jenis ini untuk melatih motorik halus dan daya nalarnya.
Setiap APE dapat difungsikan secara multiguna sekalipun masing-masing alat permainan memilliki kekhususan untuk mengembangkan aspek perkembangan tertentu pada anak tetapi tidak jarang satu alat permainan dapat meningkatkan lebih dari satu aspek perkembangan misalnya mainan balok-balok bangunan dalam berbagai macam ukuran besar, sedang, dan kecil dengan warna yang disukai anak.
Balok-balok dapat disusun sesuai kehendak anak apakah berdasarkan ukuran besar, sedang, atau kecil atau berdasarkan warna tertentu jadi dapat dimainkan dengan berbagai cara dan bentuk dan untuk melatih tidak hanya motorik halus tetapi juga mengenalkan konsep warna, ukuran, dan bentuk pada anak
APE dirancang dengan memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan anak, misalnya jika menggunakan cat, cat yang digunakan tidak beracun (non toxic) dan tidak mudah mengelupas, jika alat bersudut maka sudut mainan tidak runcing tau harus tumpul agar tidak membahayakan anak.
APE juga didesain secara sederhana dan ringan sehingga mudah dibawa dan dijinjing oleh anak.
APE juga mendorong anak untuk berkreatifitas dan bersifat konstruktif atau menghasilkan sesuatu, berbeda dengan menonton tv atau mendengar radio, anak hanya pasif melihat dan mendengarkan. Dengan APE anak dapat berimajinasi dan berkreasi menghasilkan sesuatu misalnya anak yang bermain lego atau membangun balok-balok.
KEMENDIKBUD melalui direktorat pendidikan anak usia dini telah mengembangkan APE untuk digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. APE yang dikembangkan Kemdikbud ini diantaranya adalah balok bangunan, papan pengenalan warna, pohon hitung, kotak kubus, puzzle, loto padanan sejenis dan masih banyak lagi.
Demikian pengertian APE untuk anak usia dini. Dewasa ini ada perkembangan yang menggembirakan dimana lembaga pendidikan anak usia dini telah secara luwes dan sesuai dengan kemajuan pendidikan telah mengembangkan APE yang lain disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.